TOEFL
A.Cek Subyek dan Predikat (apakah telah lengkap; tidak
terjadi pengulangan)
“Check for subject
and verb (both present; neither repeated)”
CONTOH KESALAHAN
1. A mother she loves her children very much.
2. Someone telling a story.
Kenapa bisa salah? Semua kalimat
panjang komposisinya terdiri dari minimal SUBYEK dan PREDIKAT. Subyek harus
merupakan KATA BENDA baik kata benda konkret (table, bus, stone), abstrak dan
bentukkan (air, acceptance, politeness, instructor), dan nama/ kata ganti/
pronoun (I, you, he, Andy, Tommy, animals). Predikat bisa berupa kata kerja
asli dan bentukkan (go, sleep, whiten, sharpen, encourage), kata kerja
penghubung (to be), kata kerja pembantu/ auxiliaries (do, does, did), dan modal
(will/ shall, can, may, might, must). Pengembangan kalimat dilakukan dengan
mengacu pada kedua unsur tersebut dan modifier yang digunakan harus sesuai
dengan bentuk kata dan fungsinya, contoh: kata sifat (adjective) berfungsi
untuk menjelaskan kata benda (noun) sedangkan kata keterangan (adverb)
berfungsi untuk menerangkan kata kerja (verb).
Perhatikan uraian contoh kesalahan berikut ini.
1. A mother she / loves / her
children very much.
S P O
A mother dan she merupakan bentuk
kata yang mengacu pada SUBYEK YANG SAMA! yaitu Dia (Perempuan). Keduanya muncul
pada posisi SUBYEK dalam sebuah kalimat tunggal dan tentu saja hal ini DILARANG
KERAS! Anda harus memilih salah satu yang sesuai, dan dalam konteks kalimat di
atas menjadi: A mother loves her children very much.
2. Someone / telling / a story.
Noun Phrase
Someone telling a story adalah
sebuah kelompok kata yang merupakan salah satu bagian kalimat (dalam hal ini
sebagai noun phrase dan hanya dapat diposisikan sebagai Subyek maupun Obyek)
sehingga agar menjadi sebuah kalimat utuh kelompok kata tersebut harus ditambah
dengan kata atau unsur lain semisal:
Someone / is telling / a story atau Someone telling a
story / is / my father.
S P O S P Complement.
Kenapa bisa begitu? Perhatikan kata telling di atas. Kata tersebut bukan
lah kata kerja. KATA KERJA BENTUK –ING SELALU MENSYARATKAN ADANYA TO BE
(is, am, are, was, were, be, been). Lebih tepatnya telling diklasifikasikan
sebagai GERUND atau PRESENT PARTICIPLE (pembahasan selengkapnya dapat Anda
temui dalam Cek Kesalahan VERBAL). Sebagai Gerund, kata tersebut berfungsi
sebagai kata benda (Noun) padahal kata benda tidak dapat menempati posisi
predikat (kecuali pada konteks tertentu). Sebagai Present Participle kata tersebut berfungsi sebagai kata sifat
(Adjective).
B. Cek
Keselarasan Kata Kerja, Tenses, dan Bentuk Kata.
“Check verb
agreement, tense, and form.”
CONTOH KESALAHAN
1. That student has living here for two years.
2. She is talk about the new TV program.
Kenapa salah?
Pada kalimat pertama, ‘That
student has living here for two years’, yang harus dibahas pertama kali adalah
adverb of time ‘for two years.’ Dalam konteks kalimat di atas penanda
kurun waktu tersebut mensyaratkan penggunaan Present Perfect Continuous/
Progressive tense. Jadi, predikat
pada kalimat di atas kurang lengkap karena tidak terdapat to be sebelum
verb-ing. Kalimat yang benar adalah, ‘That student has been living
here for two years.’
Keselarasan antara subyek tunggal/ jamak dengan
bentuk predikat juga harus diwaspadai di sini. Pada kalimat di atas, has tidak dapat digantikan
dengan have karena subyek ketiga tunggal pada kalimat-kalimat present
mensyaratkan To be (is), Auxiliaries (does) dan (has) serta kata kerja yang
ditambah akhiran s/ es (sees, watches, studies).
Pada kalimat kedua, ‘She is talk about the new TV program’,
kesalahan terletak pada predikat yang kurang lengkap. To be secara gramatikal
harus diikuti oleh verb-ing, past participle (verb 3), noun, adjective, atau
adverb. ‘She is talk’ seharusnya ‘She is talking.’
C. Cek kelengkapan anak
kalimat
“Check
for full subordination”
CONTOH KESALAHAN
1. Because wanted to learn fast, the girl studied all the time.
2. While watching television, my telephone rang last night.
Kenapa Salah?
Kedua kalimat di atas adalah kalimat kompleks yang tersusun atas induk
kalimat dan anak kalimat. Kita selama ini terbiasa menggunakan bahasa sebagai
bahasa terucap ketimbang sebagai bahasa tertulis. Akibat proporsi penggunaan
bahasa yang tidak seimbang tersebut, ditunjang oleh kemalasan kita untuk
belajar, tata bahasa yang kurang sempurna telah menjadi satu ujaran umum di
masyarakat kita. Tapi jangan berkecil hati atau bahkan protes! Bahasa adalah
salah satu alat komunikasi utama yang tentu saja memiliki ragam penggunaannya.
Namun Anda juga harus ingat bahwa kita saat ini sedang membicarakan bahasa
sebagai alat komunikasi resmi sehingga tata bahasa lebih diutamakan ketimbang
konvensi umum.
Pada kalimat pertama, ‘Because
wanted to learn fast, the girl studied all the time,’ yang berfungsi
sebagai induk kalimat adalah the girl studied all the time sedangkan anak
kalimatnya adalah because wanted to learn fast. Anak kalimat (yang ditandai
dengan kata sambung because) tetap harus memiliki komposisi
subyek-predikat yang utuh. Pada contoh tersebut anak kalimatnya tidak
memiliki subyek; setelah kata sambung because langsung diikuti oleh kata
kerja wanted dan secara aturan HAL INI DILARANG KERAS!!! Jika kita
menerjemahkan kalimat tersebut ke bahasa Indonesia, hasilnya menjadi ‘Karena
ingin cepat memahami, gadis itu belajar sepanjang waktu.’ Kalimat tersebut
seolah-olah benar, karena kita biasa mengabaikan struktur kalimat lengkap dan
hanya menekankan maksud yang ingin disampaikan. Kalimat yang utuh seharusnya,
Because she wanted to learn fast, the girl studied all the time. Yang harus diingat
di sini adalah bahwa bahasa tertulis tidak sama dengan bahasa terucap
yang dapat saja mengabaikan sebagian struktur penting dan menggantikannya
dengan intonasi, bahasa tubuh, dan ekspresi. Jika Anda menerapkan sistem ini
pada bahasa tertulis, kemungkinan besar maksud utama yang ingin Anda sampaikan
menjadi kabur.
Pada kalimat kedua, ‘While
watching television, my telephone rang last night,’ yang berfungsi sebagai
induk kalimat adalah my telephone rang last night sedangkan anak
kalimatnya adalah while watching television. Berbeda dari kalimat pertama
yang memiliki dua subyek yang mengacu pada satu subyek yang sama (yaitu the
girl dan she), kalimat kedua memiliki dua subyek yaitu telephone yang ada
pada induk kalimat dan sebuah subyek lagi yang seharusnya terdapat di
anak kalimat. Agar kalimat tersebut lengkap, subyek harus ditambahkan
sehingga kalimat menjadi ‘While I was watching television, my telephone rang
last night.’
D. Cek Verbal
Check
for verbal
VERBAL (LEBIH JAUH TENTANG ADJECTIVE, NOUN DAN ADVERB)
CONTOH KESALAHAN:
1. This is an interested book.
2. Announcing in all over the world, the declaration is so bombastic.
Kenapa salah?
Verbal adalah kata kerja yang tidak berfungsi
sebagai kata kerja. Kata
tersebut berfungsi sebagai kata sifat, kata keterangan, dan kata benda. Kedua
kalimat di atas menggunakan verbal namun fungsinya tidak sesuai dengan konteks
kalimatnya. Kalimat pertama, ‘This is an interested book’ kata bendanya
dijelaskan oleh past participle sehingga artinya dalam konteks di atas sangat
rancu (Ini adalah sebuah buku yang tertarik). Seharusnya verbal yang digunakan
adalah present participle, interesting, sehingga makna yang muncul
sesuai dengan konteks kalimat yaitu, ‘Ini adalah sebuah buku yang menarik.’
Penggunaan verbal pada kalimat kedua juga kurang tepat. Untuk konteks kalimat
di atas subyek, declaration, secara logis tidak dapat melakukan tindakan
announcing karena ia adalah benda mati. Penggunaan past participle
lebih tepat sehingga kalimat menjadi ‘Announced in all over the world, the
declaration is so bombastic’.
E. Cek
pronoun, keselarasan, dan acuan
“Check pronoun form, agreement, and
reference”
CONTOH KESALAHAN:
1. It was me who answered the telephone.
2. They want to meet someone who they called before.
Kenapa salah?
Jika pronoun muncul sebelum
introductory words that, which, what, who, dan whom, bentuknya harus
mencerminkan fungsinya dalam kalimat tersebut. Pada kalimat pertama me
seharusnya I karena kata tersebut diikuti oleh introductory word ‘who’
dan kata kerja answered (berarti fungsinya adalah sebagai subyek
kalimat). Pada kalimat kedua who seharusnya whom karena kata tersebut
mengacu pada someone yang berfungsi sebagai obyek kalimat they called.
Untuk mempermudah pemahaman, sebelum who adalah subyek dan sesudahnya
adalah kata kerja sedangkan sebelum whom adalah obyek dan sesudahnya
adalah subyek.
F. CEK BENTUK KATA (Word Form)
CONTOH KESALAHAN
1. Those children ran quick.
2. After the length roadshow Radiohead, a British band, takes advantages in its
album selling.
Kenapa salah?
Pada kalimat pertama kesalahan terletak pada kekeliruan penggunaan kata
sifat quick yang dipakai untuk menjelaskan kata kerja run. Secara
gramatikal, yang dapat menjelaskan kata kerja adalah kata keterangan, jadi
quick seharusnya quickly. Hal yang sama terjadi pada kalimat kedua. Yang
digunakan untuk menjelaskan kata benda discussion seharusnya kata sifat long
dan bukan kata benda length.
Kata dibagi kedalam: pronoun, noun, adjective,
verb, to be (linking verb/ kata kerja penghubung), adverb, preposition, verbal,
dsb.
G. Cek Susunan kata (Check word order)
CONTOH KESALAHAN
1. The police officer asked the man what was he doing.
2. I just want to know what will you do.
Kenapa Salah?
Kedua kalimat di atas merupakan kalimat pernyataan dan susunan kalimat
pernyataan tidak sama dengan kalimat pertanyaan yang menempatkan kata kerja
sebelum subyek dan menambah tanda tanya di akhir kalimat. Kedua kalimat
tersebut seharusnya menjadi ‘The police officer asked the man what he was doing’
dan ‘I just want to know what you will do.’
H. Cek struktur berulang/ parallel (Check for parallel
structure)
CONTOH KESALAHAN
1. He likes to swim, to play tennis, and riding horses.
2. He has failed because he did the test carelessly and because of his
ignorance.
Kenapa salah?
Semua struktur berulang harus memperhatikan keselarasan bentuk kata, frasa,
maupun klausa yang tersusun dalam kalimat tersebut. Pada kalimat
pertama, penggunaan to infinitive seharusnya tidak dicampurkan dengan gerund,
meskipun kedua verbal tersebut kebanyakan dapat saling menggantikan.
Kalimat pertama seharusnya, He likes to swim, to play tennis, and to ride
horses. Pada kalimat kedua,
ketidaksesuaian perulangan terjadi pada komposisi yang lebih panjang. Klausa
because he did the test carelessly seharusnya diikuti oleh klausa pula
dan bukan oleh frasa because of his ignorance. Kalimat yang baik
seharusnya, He has failed because he did the test carelessly and because he
was ignorant.
I. Cek pengulangan kata, frasa, dan klausa (Check for
unnecessary repetition)
CONTOH KESALAHAN
1. He is a very fast and quick runner.
2. They hardly cannot do the test.
Kenapa salah?
Baik pada kalimat pertama maupun
kedua terdapat pengulangan makna yang seharusnya tidak diperlukan. Fast dan
quick pada kalimat pertama mengacu pada arti yang sama, begitu pula dengan
hardly dan cannot pada kalimat kedua. Pengulangan dapat berupa pengulangan kata, frasa, maupun klausa yang
kesemuanya harus dihindari agar kalimat menjadi efektif. Berikut ini contoh
kata, frasa, dan klausa yang memiliki kesamaan makna.
J. Cek ketepatan fungsi (Check for correct usage)
CONTOH KESALAHAN
1. She is interested for learning Arabic.
2. We need an unity to gain the best opportunity.
Kenapa salah?
Pada kalimat pertama, kata interested seharusnya diikuti oleh preposisi
in dan bukan for. Pada kalimat kedua, article ‘an’ harus diikuti oleh
bunyi (bukan huruf) vokal dan dalam kalimat di atas yang mengikuti an
adalah bunyi konsonan. An seharusnya a. Kesalahan dalam penerapan fungsi
tersebut tidak hanya pada article tapi juga pada kosa kata yang memiliki
kemiripan tulisan, bunyi, maupun arti yang biasanya berbeda secara konteks.